Bumi tak lagi perawan. Manusia sendiri yang telah mengotorinya, merusaknya. Iklim dan cuaca menjadi tak menentu, banjir selalu bertambah tatkala musim penghujan datang, bencana kekeringan musim panas tak kunjung usai.

Bumi pun kian panas, pemanasan global semakin meluas di bumi ini. Banyak manusia sadar, namun mereka hanya sadar dan sekedar tahu apa tindakan yang memancing global warming, tanpa bertindak untuk mencegahnya. Tahu akan efek dan cara menanggulanginya, malah hanya dijadikan bahan hafalan dan mencari niali baik saat ulangan. Namun kenyataannya, semua ini tak terlalu berguna, tanpa aplikasi penetahuan, apa artinya. Berikut akan di ulas secuil cara untuk menanggulangi pemanasan global :

Upaya-upaya yang bisa kita lakukan diantaranya :

  1. Hemat BBM (Bahan Bakar Minyak). Gunakan transportasi umum, bila memungkinkan gunakan kendaraan seperlunya saja. Kalau perlu budayakan jalan sehat. Uang hemat, badan sehat!!
  2. Tanam pohon. Bila anda memiliki tempat atau lahan kosong, gunakan untuk menanam tanaman. Apapun tanamannya, itu sudah menyumbang Oksigen di bumi ini.
  3. Aktiflah di kegiatan pecinta alam atau aktivitas peduli lingkungan untuk meng-update pengetahuan kamutentang masalah lingkungan.
  4. Ingatkan teman sekitar. Bila menjumpai orang lain membuang sampah atau menyebabkan pemanasan global, jangan segan-segan untuk mengingatkan.
Akibat Pemanasan Global memicu masalah kesehatan masyarakat. Karena suhu makin hangat, maka dengan sendirinya jentik nyamuk DB (Demam Berdarah) dan Malaria akan memiliki siklus hidup yang lebih pendek dan masa inkubasi penularan yang lebih singkat. Pemanasan global juga menyebabkan dzaratan menghilang perlahan-lahan, karena air laut naik akibat mencairnya es di kutub.
Maka dari itu,
cintai lingkungan sekitarmu!! Cintai dari yang sederhana dahulu, sukalah dengan warna hijau yang merupakan salah satu warna kehidupan. Namun itu tak begitu penting, yang penting tindakan kita untuk menjaga bumi ini. Aplikasikan apa yang kamu tahu, dalam kehidupan. Lebih baik mengerti, daripada tahu..!!
Read More…

SEJARAH PMI

Berdirinya Palang Merah di Indonesia dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Tahun 1939-1940 DR. RCL Senduk dan DR. Bahder Djohan mengusulkan kepada Belanda untuk membangktkan kembali organisasi ini, namun gagal. Tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota).

Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan kemudian diperkuat dengan Keppres No.246 tahun 1963.


Tugas Pokok PMI

  1. Penyelenggaraan pendidikan KSR, TSR, dan PMR
  2. Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana
  3. Pelatihan PP (Pertolongan Pertama) untuk sukarelawan
  4. Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
  5. Pelayanan tranfusi darah (Peraturan pemerintah No. 18 tahun 1980)
  6. Menyebarkan prinsip-prinsip Palang Merah

Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan ,Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan.

Read More…
Kawan

Candamu kembangkan senyumku…
Saat kesedihan meratapiku
Tangismu berikan tanda
Bahwa aku tak sendiri…
Gentarnya seruanmu…
Buatku bangkit untuk jadi yang lebih baik
Kilauan hati lembutmu
Menghipnotisku…
Membuatku tak mau beranjak dari sampingmu
Iri, dengki, riya, angkuh, acuh, penghianat
Tak pernah menampakkan diri
Di hati lembutmu…

Sahabat…
Tawa, tangis, dan seruanmu…
Membuat hari-hariku lebih bermakna

Terima kasih sahabatku…
Semoga kesetiaanmu abadi tuk selamanya
Kepadaku…
Dan orang-orang yang kau sayangi



Read More…

About

professional web statistics
Powered by web analytics software program.