Pengertian Internet
Sejarah Internet
Peranan dan Kegunaan Internet
Keunggulan Internet
Domain
Hosting
Internet Service Programe (ISP)
Modem
Router Read More…
01.27 | 0 Comments
11.11 | 0 Comments
Sebuah tempat wanawisata yang sangat banyak pengunjungnya. Mulai dari manusia berkulit coklat hingga sawo mateng (coklat kekuning-kuningan) tapi sayangnya nggak ada yang berwarna stroberi… hehehe…!!! Suatu tempat yang juga terdapat berbagai aneka satwa dan fauna… eh sama aja ya… maksudnya floranya…!! Akan tetapi buah yang menjadi favorit di daerah ini adalah buah apel.
Menurut letak geografinya terletak pada daerah yang hijau akan tubuh-tumbuhan yang bercampur dengan warna putih yaitu kabut. Daerah ini terletak di pegungan yang saya kira semua orang tau bahwa daerah pegunungan adalah daerah yang dingin. Saya sarankan kepada anda yang berkeinginan untuk tamasya ke
Mengenai mengapa judul halaman ini “Hot In Cool” adalah karena meski daerah ini penuh dengan kabut dan dinginnya minta ampun. Daerah ini memiliki air yang panas dan tempat ini mempunyai pemandian air panas yang menjadi kawasan wisata. Air panas ini memiliki kadar belerang yang tinggi. Hal ini terjadi karena daerah ini dekat dengan daerah lahar atau tanah magma. Sehingga dari lava inilah menghasilkan air panas di sekitar daerah tersebut. Maka saya harap kita selalu menjaga dan merawatnya demi kenyamanan dan kelestarian alam kita.
10.53 | 0 Comments
Air Terjun Coban Rondo, bermula dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, sedangkan mempelai pria bernama Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mereka menginjak usia 36 hari atau disebut dengan Selapan (bahasa jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan asal dari suami. Namun orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari atau disebut selapan. Namun kedua mempelai tersebut bersikeras pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.
01.21 | 0 Comments
01.09 | 0 Comments
Welcome Lebaran!!
Hari yang kita tunggu-tunggu, 1 Syawal 1249 H, akhirnya datang juga. Semua muslim menantikan hari yang beberapa tahun terakhir ini datang tak bersamaan. Akibat cara yang dianut, sesuai hisab dengan menghitung hari mulai awal puasa, atau dengan melihat bulan. Alhamdulillah tahun ini, hampir 98% hari raya umat Islam ini datang serempak.
Siapa sih yang tak mudik di hari sekitar lebaran, jarang dech. Terutama orang kota yang kebanyakan selalu pulang kampung, guna menemui orang tuanya atau sanak saudaranya di lain daerah. Daerah perumahan atau kota yang sebagian besar berasal dari luar daerah, sepilah sudah.
2. Jalan- Jalan Macet
Tradisi mudik, menyebabkan kemacetan yang tak bisa dihindari di semua jalan raya, terutama jalan raya propinsi. Pengguna jasa angkutan umum semakin berjubel, belum lagi para pemudik dengan sepeda motornya, membuat jalanan semakin macet. Jalan pedesaan pun yang biasanya sunyi, kini menjadi ramai dengan kendaraan para pemudik. Walaupun macet, kecelakaan pun tak bisa dikurangi. Para pemudik malah beradu kecepatan agar cepat sampai tujuan.
3. Daerah Wisata Kebanjiran Pengunjung
Liburan panjang menjadi tempat penampungan uang tempat wisata. Kebanyakan pemudik tak mau melewatkan moment liburan lebarn dengan berwisata ke daerah-daerah yang mereka kunjungi.
Kue lebaran pun tak mau ketinggalan, dia selalu hadir di setiap rumah yang sedang merayakan hari raya umat Islam ini, yaitu Idul Fitri. Hampir setiap keluarga mensyukuri hadirnya hari kemenangan umat Islam yang telah berpuasa sebulan penuh, dengan kehadiran kue-kue beraneka ragam untuk menjamu para tamu yang datang.
5. Semua Serba Baru
Baru..!!Baru..!!Baru..!!
Baju serba baru, rumah pun tak mau ketinggalan untuk mengganti bajunya, pokoknya semua serba baru. Namun tidak semua juga harus baru, karena kita juga harus berhemat. Biasanya yang semua serba baru selalu dilakukan oleh orang-orang beruang, mereka berduyun-duyun mengunjungi pertokoan-pertokoan. Tetapi sebaiknya tak baru juga tak apa, untuk bershodaqoh lebih baik. Awali kefitrian dengan pahala, oke!
01.49 | 0 Comments
Bumi pun kian panas, pemanasan global semakin meluas di bumi ini. Banyak manusia sadar, namun mereka hanya sadar dan sekedar tahu apa tindakan yang memancing global warming, tanpa bertindak untuk mencegahnya. Tahu akan efek dan cara menanggulanginya, malah hanya dijadikan bahan hafalan dan mencari niali baik saat ulangan. Namun kenyataannya, semua ini tak terlalu berguna, tanpa aplikasi penetahuan, apa artinya. Berikut akan di ulas secuil cara untuk menanggulangi pemanasan global :
Upaya-upaya yang bisa kita lakukan diantaranya :
03.11 | 0 Comments
SEJARAH PMI
Berdirinya Palang Merah di Indonesia dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.
Tahun 1939-1940 DR. RCL Senduk dan DR. Bahder Djohan mengusulkan kepada Belanda untuk membangktkan kembali organisasi ini, namun gagal. Tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota).
Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan kemudian diperkuat dengan Keppres No.246 tahun 1963.
Tugas Pokok PMI
Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan ,Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan.
Read More…20.12 | 1 Comments
Powered by web analytics software program. |
Copyright © 2008 Real..Real..Real..!!. All Rights Reserved.
Design by Padd IT Solutions - Blogger Notes Template by Blogger Templates