
Dunia internasional seakan berdiam diri. PBB yang terdiri dari negara-negara seluruh dunia pun tidak berkutik. Veto satu negara telah mementahkan keputusan untuk gencatan senjata. Apa latar belakang penyerangan itu?
Sebagaimana kita ketahui bahwa Wilayah ini (Israel) dahulunya merupakan

bagian dari Palestina, yang sebelumnya merupakan wilayah Kesultanan Utsmaniyah, yang dipercayakan oleh Liga Bangsa-Bangsa (LBB) kepada Britania Raya untuk diadministrasikan pada masa setelah Perang Dunia I sebagai sebuah wilayah mandat. Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagai penerus LBB, memutuskan untuk membagi wilayah Mandat Britania atas Palestina, tetapi hal ini ditentang keras oleh negara-negara Timur Tengah lainnya dan banyak negeri-negeri Muslim. Kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Sedangkan kota Yerusalem yang dianggap suci tidak hanya oleh orang Yahudi tetapi juga orang Muslim dan Kristen akan dijadikan kota internasional.
Dampak dari pembagian wilayah yang tidak adil ini
menimbulkan terjadinya konflik yang berkepanjangan yang terjadi di
Negara-negara Timur Tengah khususnya Palestina dan sampai sekarang ini,
detik ini peperangan masih terus terjadi. Dan akhirnya demonstrasi dan
kecaman pun bermunculan tidak hanya di tanah air saja bahkan
negara-negara muslim lainnya.
Negara-negara Timur Tengah khususnya Palestina dan sampai sekarang ini,
detik ini peperangan masih terus terjadi. Dan akhirnya demonstrasi dan
kecaman pun bermunculan tidak hanya di tanah air saja bahkan
negara-negara muslim lainnya.
Israel merupakan salah satu negara yang statusnya belum jelas. Di mata
AS dan sekutunya, Israel adalah negara berdaulat penuh. Tapi di mata
negara-negara Muslim, entitas Israel sebagai negara berdaulat tidak
diakui. Israel adalah penyebab Perang Arab-Israel pada tahun 1948-1949,
1956, 1967, 1973-1974, dan 1982. Setelah perang Arab-Israel berakhir,
masalah Timur Tengah terfokus pada konflik berdarah antara Israel dan
Palestina. Konflik tersebut telah membuat perdamaian di Timteng
terganggu. Segala cara sudah ditempuh, namun hasilnya tidak pernah
optimal.
Israel menganggap perdamaian di Timteng akan terwujud jika, pertama,
negara Israel diakui secara penuh oleh masyarakat dunia, khususnya oleh
negara-negara Muslim. Kedua, bangsa Palestina tidak membentuk negara
yang merdeka dan berdaulat. Ketiga, bangsa dan wilayah Palestina ada
dalam kekuasaan Israel.
Upaya Israel untuk menggagalkan terbentuknya negara Palestina tampaknya
akan terus berlangsung hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan.
Selama AS masih menjadi sekutu terkuat Israel, maka upaya Palestina
untuk merdeka sebagai negara berdaulat tidak akan terwujud. Walaupun AS
sering 'mendua' terhadap Israel dan Palestina, tapi sikap 'mendua'
tersebut hanyalah sandiwara yang dibuat oleh AS dan Israel di mana AS
adalah aktornya dan Israel sutradaranya.
AS dan sekutunya, Israel adalah negara berdaulat penuh. Tapi di mata
negara-negara Muslim, entitas Israel sebagai negara berdaulat tidak
diakui. Israel adalah penyebab Perang Arab-Israel pada tahun 1948-1949,
1956, 1967, 1973-1974, dan 1982. Setelah perang Arab-Israel berakhir,
masalah Timur Tengah terfokus pada konflik berdarah antara Israel dan
Palestina. Konflik tersebut telah membuat perdamaian di Timteng
terganggu. Segala cara sudah ditempuh, namun hasilnya tidak pernah
optimal.
Israel menganggap perdamaian di Timteng akan terwujud jika, pertama,
negara Israel diakui secara penuh oleh masyarakat dunia, khususnya oleh
negara-negara Muslim. Kedua, bangsa Palestina tidak membentuk negara
yang merdeka dan berdaulat. Ketiga, bangsa dan wilayah Palestina ada
dalam kekuasaan Israel.
Upaya Israel untuk menggagalkan terbentuknya negara Palestina tampaknya
akan terus berlangsung hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan.
Selama AS masih menjadi sekutu terkuat Israel, maka upaya Palestina
untuk merdeka sebagai negara berdaulat tidak akan terwujud. Walaupun AS
sering 'mendua' terhadap Israel dan Palestina, tapi sikap 'mendua'
tersebut hanyalah sandiwara yang dibuat oleh AS dan Israel di mana AS
adalah aktornya dan Israel sutradaranya.
0 komentar:
Posting Komentar