Organisasi Palang Merah Internasional, Kamis (08/01), mengumumkan 4 mobil ambulan milik palang merah dan bulan sabit merah Palestina sampai di sejumlah rumah di kampung Zaitu, kota Gaza, yang hancur akibat bombardemen Israel. Pihaknya menemukan banyak jasad korban yang meninggal sementara anak-anak duduk di sisi jasad ibu-ibu mereka. Derita kehilangan orang yang di sayangi tak kunjung berakhir, seperti tiada solusi. Jerit tangis anak-anak terdengar sana-sini. Dimanakah perlindungan HAM Dunia saat itu..?





Banyak sumber menyebutkan kekejaman perang Israel-Palestina, salah satunya Palang Merah Internasional yang menegaskan pihaknya telah meminta jaminan lalu-lintas yang aman agar mobil-mobil ambulan bisa sampai ke kampong ini sejak 3 Januari lalu. Namun sama sekali tidak mendapatkan izin dari militer Israel kecuali, Rabu (07/01) siang.

Betapa kejamnya hal tersebut, bahkan Korban serangan serdadu Israel yang dilancarkan lewat darat, udara dan laut terus bertambah. Menginjak pekan kedua gempuran ke Gaza sudah lebih dari 780 korban meninggal dan 3250 lainya luka-luka.

Banyak jasad korban di bawah reruntuhan rumah-rumah yang hancur akibat bombardemen rudal-rudal Israel. Sementara mobil-mobil ambulans tidak bisa mencapai lokasi korban, karena dihalang-halangi serdadu Israel.

Bagai manakah hal ini dapat dibiarkan sedangkan korban terus berjatuhan. Semua ini merupakan palanggaran HAM. Seakan tanggal 10 Desember lalu yang merupakan hari HAM Sedunia, hanyalah sebuah hari. Tak ada perwujudan darinya. Apalagi Israel, yang merupakan karib Amerika yang dikenal sebagai negara yang sangat peduli HAM. Benarkah semua itu hanya sebuah hari yang selalu diperingati tanpa perwujudan?? Hanya bisa bicara tanpa perbuatan, apalah artinya. Sungguh kejam...




Read More…

0 komentar:

About

professional web statistics
Powered by web analytics software program.