Shodaqoh adalah memberikan sebagian harta kepada orang yang membutuhkan dengan ikhlas. Tak perlu banyak, sedikit pun sudah cukup membantu. Shodaqoh spontanitas bisa dilakukan, misalnya waktu ada orang kesusahan (orang meninggal, orang berobat kurang biaya). Shodaqoh terencana misalnya dengan membantu masjid dan membantu anak yatim di desa tiap bulannya, tentu saja jangan dibarengi dengan sifat riya.
Mulai dini, latihlah diri kita untuk bershodaqoh. Meskipun sepele, bershodaqoh ada hikmahnya juga. Selain bisa membantu memperingan beban orang lain, shodaqoh juga akan memperlancar dan memberi manfaat pada rizki yang kita peroleh. Percaya deh, bershodaqoh akan menambah rizki, bukan malah miski.




Dampak dari mengacuhkan himbauan bershodaqoh misalnya : Jika memilki rizqi tetapi tidak di shodaqohkan, selalu saja harta yang seharusnya di shodaqohkan habis tanpa manfaat, tiba-tiba habis digunakan tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat. Jika seperti itu, rugi kan kita. Belum menikmati, sudah terbuang sia-sia, tak ada manfaatnya. Ada juga kisah nyata tentang orang yang tak bershodaqohn tanpa sengaja, bapak tersebut menuturkan: ”Biasaya tiap jatah tiap bulan di ambil oleh petugas panti asuhan. Suatu ketika, petugas pengambil beras untuk panti asuahan itu pensiun dan sudah10 bulan juga saya tidak memberikan jatah beras itu ke panti Asuhan tersebut. Pada tanggal 10 Muharram saya kecelakaan, kemudian ada yang mengingatkan saya agar membayarkan jatah beras 10 bulan yang sempat terhenti itu.Setelah saya membayar hutang shodaqoh yang tanpa sengaja tak terbayarkan selama 10 bulan itu, sampai sekarang Alhamdulillah rizki saya lancar-lancar saja.”. Jika yang tak disengaja saja hukumannya seperti itu, bagaimana jika disengaja? Jauh lebih parah mungkin ya hukuman Allah SWT. Meski tak ada kewajiban khusus, tanpa shodaqoh harta tak akan bermanfaat.
Read More…

0 komentar:

About

professional web statistics
Powered by web analytics software program.